1. HIRARKI WAN
A. Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam mengirim paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer tidak boleh diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi. Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
Tugas Core Layer :
a. Melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
b. Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi Core Layer :
a. Mengatur traffic (traffic switching )
b. Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device :
a. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
b. Router
c. Multiplexer
d. PBX
B. Distribution Layer
Distribution Layer terletak diantara Access Layer dan Core Layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju kejaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan. Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Fungsi Distribution :
a. Routing (dalam satu autonomous system)
b. Filtering (dalam satu autonomous system)
c. Penanganan layanan
d. Mengendalikan konektivitas
e. QOS
Perangkat Distribution :
a. Cisco Catalyst 6509
b. Nexus 7000
c. ASA 5500
d. Switch layer 3
e. Firewall
f. Router LAN
g. Bridge
h. Brouter
i. VPN Access Router
j. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
C. Access Layer
Access Layer menyuplai traffic ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui Access Layer. Access Layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access Layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah yang bukan pengguna untuk dapat masuk. Access Layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide area. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.
Fungsi Access Layer:
a. Sharebandwith
b. Switched bandwith
c. MAC Layer Filtering
d. Micro segmentation (NAT/subneting)
Device :
a. Cisco 1900 series integrated services router
b. Cisco 2900 series integrated services router
c. Cisco 3900 series integrated services router
d. Cisco 800 series routers
2. PERANGKAT WAN
A. CO (Central Office)
CO (Control Office) bagian pusat yang mengendalikan atau mengatur perangkat agar bekerja. CO berfungsi mengendalikan sebuah jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
B. CPE (Costumer Promises Equipment)
Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
C. DTE (Data termination Equipment)
Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan. Berfungsi mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupakan sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi.
Perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal). DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
D. DCE [ Data Communication Equipment ]
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi. Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. DCE berfungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garisclocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
3. MEDIA WAN
A. FIBER OPTIC
Fiber optic adalah media transmisi data yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya.
B. COAXIAL CABLE
Coaxial Cable adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi.
C. TWISTED CABLE
Twisted cable adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit tak terlindung dan wicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
4. TEKLNOLOGI WAN
A. PSTN
Adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN yang kuno dan banyak dipakai diseluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.
B. Leased lines
Leased line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
C. X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
a. X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
b. X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.
c. Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.
D. Frame relay
Frame relay adalah paket switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
E. ISDN
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.
a. ISDN BRI dengan kecepatan 128 Kbps
b. ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps
F. ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.
a. ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.
b. Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.
c. Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking.
d. Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
e. Bisa tansmit data secara simultan
G. DSL
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat.
H. T1
T1 adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.
I. E3
E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).
J. SONET
Sonet (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.
K. VPN (Virtual Private Network)
VPN adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan “dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan public.
L. Wireless (Microwave dan Satelite)
Layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN.
Sumber
http://esa24.blogspot.co.id/2010/08/media-komunikasi-jaringan-wan.html
https://www.scribd.com/
http://www.b38.web.id/